Widgets

|

DAJJAL DALAM KISAH TAMIM AD-DARI




 garis besar dari hadis beriku ini adalah adanya sekelompok orang nasrani yang berlayar yang kemudian cuaca buruk mengombang ambing perahu mereka selama sebulan hingga akhirnya mereka melihat pulau dan merekapun singgah dipulau tersebut. ketika mereka hendak masuk lebih dalam kedalam pulau tersebut mereka bertemu dengan binatang yang sangat lebat bulunya dan bisa berbicara. lalu mereka masuk lebih jauh kedalam pulau tersebut dan menjumpai seorang yang terbelenggu. singkat cerita mereka diajak bicara oleh orang yang terbelenggu tersebut dan orang itu mengaku sebagai dajjal. kemudian setelah mereka kembali pada kampung mereka, salah seorang dari mereka yang bernama tamim ad dari menemui Rosulullah dan menyatakan keislamanya dan menceritakan kisahnya yang berjumpa dengan dajjal. selengkapnya perhatikan hadis berikut ini



Imam Muslim meriwayatkan dengan sanadnya dari Amir ibn Syurahil asy-Sya'bi suku hamdan, bahwa ia pernah bertanya kepada Fatimah binti Qais, saudara wanita Adh-Dhahhak ibn Qais, salah seorang muhajirah angkatan pertama. Amir bertanya kepada Fatimah, 'sampaikanlah kepadaku sebuah hadis yang engkau dengar dari Rosulullah secara langsung tanpa melalui orang lain' Fatimah menjawab, 'jika engkau menginginkan akan saya lakukan' Amir berkata, 'benar, ceritakanlah kepadaku' Fatimah berkata, 'dahulu saya kawin dengan Ibnul Mughiroh, salah seorang pemuda Quraisy yang baik pada waktu itu, lalu ia ia gugur dalam jihad pertama bersama Rosulullah. ketika saya menjanda, saya dilamar oleh Abdurahman ibn auf, salah seorang kelompok sahabat Rosulullah meminangku unuk mantan budaknya yang bernama Usamah ibn Zaid, sedangkan saya pernah mendapat berita bahwa Rosulullah pernah bersabda:

`Barang siapa yang mencintai aku hendaklah ia mencintai usamah`

maka ketika Rosulullah menyampaikanya kepada saya, saya berkata, urusanku berada di tanganmu, karena itu nikahkanlah saya dengan siapa saja yang engkau kehendaki. lalu beliau bersabda,`Pindahlah ke rumah Ummu Syarik`. dan Ummu Syarik ini adalah seorang wanita yang kaya dari kalangan Anshar yang suka melakukan infaq di jalan Allah dan biasa di kunjungi tamu tamu. lalu saya berkata, 'akan saya laksanakan'. kemudian belaiu bersabda: `Jangan lakukan, sesungguhnya Ummu Syarik iu seorang wanita yang sering didatangi tamu-tamu, dan aku tidak suka kerudungmu terlepas atau pakaianmu terbuka dan tampak betismu, lalu dilihat oleh kaum itu apa yang tidak engkau sukai. Tetapi berpindahlah ke rumah putra pamanmu yaitu Abdullah ibn Amr Ibnu Ummi Maktum`lalu saya pindah ke sana. ketika masa iddahku telah habis, saya mendengar tukang seru Rosulullah menyerukan ash-Sholaatu Jaami'ah. lalu saya pergi ke masjid dan shalat bersama Rosulullah. dan saya berada di shaf wanita yang ada di belakang shaf laki laki. ketika Rosulullah usai melakukan shalat, beliau duduk di atas mimbar sambil tersenyum seraya berkata, `Hendaklah tiap-tiap orang tetap berada di tempat shalatnya` kemudian beliau melanjutkan, `taukah kamu,mengapa saya kumpulkan kamu?' mereka menjawab, "Allah dan Rosulnya yang lebih mengerti" beliau bersabda:

`demi Allah sesungguhnya aku tidak mengumpulkan kalian karena senang atau benci. aku kumpulkan kalian karena tamim ad dari seorang pengikut nasrani telah berbaiat masuk islam dan dia bercerita kepadaku tentang sesuatu masalah yang sesuai dengan apa yang pernah aku sampaikan kepada kalian mengenai al masih ad dajjal. ia bercerita bahwa ia pernah naik perahu bersama tiga puluh orang yang terdiri atas orang orang yang berpenyakit kulit dan lepra. lalu mereka di hempas ombak selama sebulan di laut, kemudian mereka mencari perlindungan ke sebuah pulau di tengah lautan hingga sampai di daerah terbenamnya matahari. lantas mereka menggunakan sampan kecil dan memasuki pulau tersebut. disana mereka berjumpa seekor binatang yang bulunya sangat lebat hingga tak kelihatan mana qubul dan duburnya karena lebat bulunya. mereka berkata kepada binatang itu",

`Busyet kamu! Siapakah kamu?`
Binatang itu menjawab, `aku adalah al jassasah` wahai kaum, pergilah kepada orang yang berada di dalam biara ini, karena ia sangat merindukan berita kalian` kata tamim `ketika binatang itu menyebut seseorang, kami menjauhinya karena kami takut binatang itu adalah syetan. Lalu kami berangkat cepat cepat hingga kami memasuki biara tersebut, tiba tiba disana ada seorang laki laki yang sangat besar tubuhnya dan tegap, kedua tanganya di belenggu ke kuduknya, antara kedua lututnya dan mata kakinya di rantai dengan besi.


Kami bertanya, `siapakah engkau ini?

Dia menjawab, `kalian telah dapat menguak beritaku, karena itu beritaukanlah kepadaku siapakah sebenarnya kalian ini?`

Mereka menjawab, `kami adalah orang-orang dari Arab. Kami naik perahu dan kami terkatung katung di laut di permainkan ombak selama sebulan, kemudian kami mencari tempat berlindung ke pulaumu ini, dengan menaiki sampan kecil yang ada disisi.
lantas kami masuk pulau ini, dan kami beremtu seekor binatang yang bulunya sangat lebat hingga tidak kelihatan mana qubul dan duburnya karena sangat lebat bulunya. Lalu kami bertanya,
`Busyet kamu, siapakah kamu?`
Dia menjawab, `aku adalah al jassasah`
Kami bertanya, `apakah al jassasah itu?`
Dia menjawab, `pergilah kepada lelaki ini di dalam biara, karena dia sañgat merindukan berita kalian.`
Lalu kami bergegas m€ñ€mui däñ
dAn meninggalkan dia, dan kami merasa tidak aman jangan jangan dia itu syetan.`

Dia [lelaki itu] berkata, `tolong kabarkan kepadaku tentang desa nakhl baisan?`

Kami bertanya, `tentang apanya?`

Dia berkata, `tentang kurmanya, apakah berbuah?`

Kami menjawab, `iya`

Dia berkata, `ketahuilah sesunguhnya pohon pohon kurmanya itu tidak akan berbuah lagi!`

Dan dia bertanya lagi, `tolong beritahukan kepadaku tentang danau Ah-häbäríyah?`


Kami bertanya, `tentang apanya?`

Dia bertanya, `apakah ada airnya?`

Kami menjawab, `iya`

Dia berkata, `ketahuilah sesungguhnya airnya akan habis!`

Selanjutnya dia berkata lagi, `kabarkan kepadaku tentang negeri Ain Zughor?`

Kami bertanya, `tentang apanya?`

Dia menjawab apakah sumbernya masih mengeluarkan air yang dapat digunakan penduduknya untuk menyirami tanamanya?`

Kami menjawab, `airnya banyak sekali dañ
penduduknya menggunakanya untuk menyirami tanaman mereka.`

Dia berkata lagi, `tolong beritahukan kepadaku tentang nabi orang ummi, apakah yang di lakukanya?`

Kami menjawab, `beliau berhijrah meninggalkan Makkah ke Yastrib.`

Dia bertanya, `apakah orang orang Arab memeranginya?`

Kami menjawab, `iya`

Dia bertanya lagi, `apakah yang dilakukanya terhadap mereka?`

Lalu kami beritahukan bahwa beliau menolong orang orang Ärab yañg m€ñgikütí däñ m€r€kä m€mätühí b€£íäü!`


Dia bertanya, `benar demikian?`

Kami menjawab, `benar`.

Dia berkata, `ketahuilah bahwasanya lebih baik bagi mereka unuk mematuhinya. Dan perlu saya beritahukan kepada kalian bahwa saya adalah al masih, dan saya akan diizinkan keluar, yang nantinya saya akan berkelana dimuka bumi, maka tidak ada satupun desa melainkan saya singgahi selama empat puluh malam kecuali Makkah dan Thäibah, karenä k€
dua kota ini di haramkan atas saya. Setiap saya hendak memasuki salah satunya, saya dihadang oleh seorang malaikat yang menghunus pedang, dan tiap tiap lorongnya ada malaikat yang menjaganya.

Fatimah berkata; Rosululah bersabda sembari mencocokan [menusukan] tongkat kecil di atas mimbar, `inilah Taibah, inilah Thaibah, inilah Thaibah` yakni Madinah. Ingatlah, bukankah aku telah memberitahukan k€pädamü
mengenai hal itu? oRang-orang menjawab, `iya`. Selanjutnya beliau bersabda, `Saya heran terhadap cerita tamim yang sesuai dengan apa yang telah saya ceritakan kepada kalian, juga tentang kota Madinah dan Makkah. Keahuilah bahwa dia berada di laut syam atau laut yaman. Oh tidak, tetapi dia akan datang dari arah timur.....dari arah timur.....dari arah timur...
Dan beliau berisyarat dengan tangan beliau menunjuk ke arah timur. Fatimah berkata, `maka saya hafal ini dari Rosulullah`. Shahih muslim vide yaumul qiyamah

secara lahiriah tamim ad-dari bersama tiga puluh orang lainya berjumpa dengan dajjal. jadi yang pernah berjumpa dengan dajjal dan mengenalnya bukan hanya ibnu shayyad saja. jika melihat pengakuan ibnu shayyad yg mengaku mengetahui tempat kelahiran dajjal dan melihat usia ibnu shayyad dan usia dajjal maka pengetahuan ibnu shayyad tentang tempat kelahiran dajjal bukan karena mereka satu desa yang sama. tetapi lebih mungkin karena pemberitahuan oleh dajjal sendiri.

lalu dimanakah letak pulau tersebut? jika melihat bagian akhir dari hadis di atas tersebut, maka beliau sempat menyebutkan bahwa keberadaan pulau tersebut ada di laut syam atau laut yaman. tetapi beliau segera menyusul pernyataan bahwa dajjal akan datang dari arah timur, dan ini di ucapkan sebanyak tiga kali. mungkin dajjal masih ada di pulau tersebut hingga datang hari yang di janjikan. wallahu a"lam

kalaupun pulau itu masih ada dan dajjal masih terbelenggu di pulau tersebut sampai sekarang, maka hal itu tak akan ada seorangpun yang dapat memasukinya bahkan sekedar melihat keberadaan pulau tersebut. kecuali Allah berkehendak lain. agama islam adalah agama sunatullah, maka keberadaan pulau itu pada hakikatnya tampak dan dapat dilihat. hanya saja jika Allah berkehendak agar tak terlihat maka hal itu pasti tak akan ada yang melihat walaupun pada dasarnya pulau itu bisa di jangkau. sebagai contoh ketika rosulullah bersembunyi di dalam gua karena lari dari kejaran orang kafir, beliau bisa selamat dari penglihatan atau dari pemeriksaan orang yang memburunya. padahal pada saat itu orang yamg memburu sudah ada di depan mulut gua. tetapi Allah berkehendak lain, Allah berkehendak agar orang kafir itu ak masuk kedalam gua, maka datanglah perolongan Allah dan pertolongan itu sesuai sebab akibat, bukan dengan sesuatu yang sifatnya sebab akibat. benuk pertolongan itu adalah adanya laba laba yang membuat jaring di depan mulu gua yang menutupi gua tersebut. dan sudah pasti orang yang mengejarnya tak akan berpikir bahwa rosulullah ada dalam gua tersebut, hal itu tentunya karena ada rumah laba laba. dan siapa pun orangnya tak akan berpikir kalau orang yang baru di kejar ada dalam gua tersebut. maka dari itu terjemahkanlah kisah itu pada keberadaan pulau misterius tempat dajjal di belenggu.

mengenai Al jassasah dalam hadis tersebut, sepertinya ada yang beranggapan bahwa binatang itulah yang akan muncul dari dalam bumi ketika matahari terbit dari tempat tenggelamnya, namun pendapat tersebut tak berdalil kecuali hanya sebatas persangkaan yang terbangun atas kemampuan binatang itu yang pandai berbicara.jika memperhatikan keadaan dajjal yang erbelenggu dan di rantai maka sudah pasti ada orang atau malaikat yang membelenggunya, siapa mereka? wallahu a"lam. bila memperhatikan hadis beritku ini maka memang dajjal sudah ada sebelum di utusnya Rosulullah.

diceritakan dari Anas bin Malik, ia berkata, bahwasanya Rosulullah bersabda, 'tidak seorang nabi pun melainkan telah memperingatkan kaumnya akan makhluk yang bermata buta sebelah lagi pendusta, ketahuilah, sesungguhna ia buta sebelah matanya, sedangkan tuhan kalian tidak buta sebelah mata. diantara kedua matanya [dajjal] tertulis ka, fa, ra. shahih Bukhari

zahir hadis menjelaskan bahwa tidak ada seorang nabi pun kecuali telah mengingatkan umatnya akan fitnah dajjal. artinya sejak zaman nabi Adam di utus beliau sudah mengingatkan akan bahaya finah dajjal. lalu apakah sejak zaman beliau dajjal telah lahir dan mulai menebar fitnah? jika Rosululah sudah menyampaikan akan bahaya fitnah dajjal, maka itu sudah pasti karena umatnya lah yang akan mengalami. jika memperhatikan ini maka memang begitu adanya bahwa dajjal mulai menebar fitnah pada zaman nabi Adam. karena mengingat dajjal telah terbelenggu dan sabda Rosulullah yang menjelaskan bahwa ak ada seorang nabipun kecuali telah mengingatkan akan fitnah dajjal.

mungkin juga dajjal lahir dan mulai menebar fitnah bukan pada zaman nabi Adam. bisa saja dajjal lahir dan menebar fitnah pada zaman setelah zaman nabi Adam. sedangkan peringatan nabi Adam itu sifatnya suatu penekanan akan besarnya bahaya fitnah dajjal, dan hal itu ditujukan pada umatnya agar di sampaikan pada keturunan mereka. setidaknya hal ini terindikasi dari hadis berikut ini.

"tidaklah Allah mengutus seorang nabi melainkan telah memperingatkan umatnya tentang dajjal. dan NABI NUH telah memperingatkan hal itu kepada umatnya, juga para nabi yang datang sesudahnya..."HR. Ahmad. Syaikh Al-Albani berkata: isnad hadis ini shahih sesuai dengan persyaratan yang di tentukan oleh syaikhani. kisah dajjal hal 69 pustaka Imam Syafi'i

jika memperhatikan hadis tersebut maka hadis ini menyisakan tanda tanya. mengapa Allah mewahyukan kepada nabi Muhammad bahwa tidak ada seorang nabipun kecuali telah mengingatkan umatnya akan fitnah dajjal, tetapi bersamaan itu pula di katakan bahwa nabi Nuh pun telah mengingatkan akan fitnah dajjal. padahal konteks kalimat yang pertama sudah mencakup nabi Nuh dan semua nabi. begitu pula kalimat selanjutnya, tetapi setidaknya kalimat selanjutnya tersebut bersifat penegasan karena adanya kalimat sebelumnya. penyebutan secara khusus nabi Nuh ini seakan akan sebuah isyarat bahwa dajjal dilahirkan pada zaman nabi Nuh. kenapa harus nabi Nuh, kenapa pula ada pengkususan penyebutan salah satu nabi, yaitu nabi Nuh? padahal penyebutan tak ada seorang nabipun kecuali telah mengingatkan umatnya akan bahaya dajjal itu sudah mencakup semua nabi.
jika memperhatikan hadis yang menerangkan tentang pengepungan dajjal terhadap nabi Isa nanti, dimana pada saat itu beliau sedang mengimami solat subuh di palestina, maka setelah beliau menyeledaikan solatnya dan kemudian membuka pintu gerbang dan terlihatlah dajjal dengan bala tentaranya, maka pada saat itulah dajjal melihat nabi isa dan saat itu pula dajjal ketakutan dan langsung melarikan diri dan akhirnya di bunuh oleh nabi Isa di pintu lud. maka konteks hadis ini mengindikasikan bahwa dajjal sudah mengenal nabi Isa. ini di simpulkan dari ketakutan dajjal keika meliha nabi Isa dan akhirnya mengambil langkah seribu. ini indikasi yang sangat nyata bahwa dajjal sebelumnya telah mengenal nabi Isa. lalu apakah beliaulah yang membelenggu dajjal di pulau misterius yang di lihat tamim ad dari? jika bukan lalu siapa?setidaknya ada alasan yang rasional bahwa dajjal di belenggu pada masa nabi Isa yang lalu, terlepas siapa yang membelenggunya.

sekarang akan saya sebukan satu indikasi lagi yang mengindikasikan bahwa dajjal sudah ada sejak zaman nabi nabi yang telah lampau. jika tadi sudah saya sebutkan indikasi pada zaman nabi Nuh dan nabi Isa, maka sekarang kita perhatikan indikasi yang terjadi masa nabi Musa.

jika memperhatikan kisah kisah yang di abadikan dalam al qur`an maka seidaknya ada satu kisah yang satu individu dalam kisah itu menyinpan berbagai anda tanya. individu ersebut adalah orang yang sezaman dan berjumpa dengan nabi Musa, dan orang itu adalah samiri.

jika melihat kisah samiri dalam surat thaha dimana dia membuat patung anak sapi yang terbuat dari perhiasan dan menjadikanya patung tersebut dapat berbicara, maka sepertinya samiri bukanlah sekedar penyembah berhala biasa. ini diindikasikan dari kemampuanya yang dapat membuat patung tersebut bersuara. begitu pula dari jawabanya ketika di tanya oleh nabi Musa yang mana dari jawabanya mengandung tanda tanya. dia berkata:

`Aku mengetahui apa yang tidak mereka ketahui, lalu kugenggam segenggam [tanah] dari bekas rosul [jibril], lalu kulemparkan kedalam patung sapi itu. Demikianlah hawa nafsuku menghiaskan kepadaku. Al-qur`an surat thaha ayat 96

sepertinya samiri lebih dari sekedar penyembah berhala atau lebih dari sekedar dukun kelas teri, tetapi sepertinya samiri lebih mengetahui agama tauhid ini dari manusia manusia yang disesatkanya. coba perhatikan jawabanya, "aku mengetahui apa yang tidak mereka ketahui, lalu kugenggam segenggam (tanah) dari bekas rosul [malaikat] lalu kulemparkan kedalam patung anak sapi itu. demikianlah hawa nafsuku menghiaskan kepadaku" kakau sekedar dukun biasa rasanya akan suli bahkan takan mampu untuk mengetahui jejak malaikat.

begitu pula ayat selanjutnya menyisakan tanda tanya mengapa nabi Musa membiarkan samiri hidup dan mengusirnya padahal umat yang disesatkanya dihukum, hukumanya adalah hukuman mati bahkan yang terhukum mencapai 70.000 jiwa tetapi sekali lagi kenapa samiri yang justru otak kekufuranya dibiarkan hidup. begitu pula adanya tanda anya yang lain yang di abadikan dalam surat thaha ayat 97

"sebab itu pergilah engkau (samiri), sungguh selama engkau hidup, engkau katakan {kepada orang yang engkau jumpai} :janganlah engkau sentuh aku. dan sungguhnya untuk engkau ada janji yang tak akan dapat engkau pungkiri. Thaha ayat 97

seharusnya samiri tidak diusir dan dibiarkan begitu saja, tetapi seharusnya dia di bunuh seperti manusia manusia yang disesatkan yang mana mereka dihukum bunuh hingga yang terbunuh dari mereka mencapai 70000*. jika umanya di hukum di bunuh lalu mengapa otak kesesatanya hanya di biarkan begitu saja dan hanya di usir? memang sikap nabi musa insya Allah atas dasar wahyu, dan ini, apakah tidak mungkin bahwa samiri adalah dajal! apalagi perkataan nabi Musa di bagian akhir ayat, "DAN SESUNGGUHNYA UNTUK ENGKAU ADA JANJI YANG TAK AKAN DAPAT ENGKAU PUNGKIRI". ini juga menunjukan bahwa mereka sudah saling mengetahui perihal janji ancaman yang akan menimpa samiri. jika samiri adalah dajjal maka sepertinya bukan nabi Musa yang membelenggu dajjal di pulau misterius yang di lihat tamim ad dari, dan pengusiranya itu menunjukan bahwa samiri dibiarkan berkelana dan menebar fitnah hingga masa nabi Isa dan di masanyalah samiri di belenggu. ini terbaca dari hadis tentang keterkejutan dajjal ketika melihat nabi Isa yang ada di tengah tengah kaum mukminin yang dikepungnya. keterkejutanya menunjukan bahwa dajjal sebelumnya telah mengenal nabi Isa.

MISTERI YANG TETAP MENJADI MISTERI

jika memperhatikan perkataan dajjal dalam hadis tamim ad dari di atas mengenai sepak terjangnya nanti yang akan mengembara selama empat puluh hari, dan pengakuan dirinya bahwa dia akan memasuki kota madinah dan makkah namun dihalangi oleh malaikat, maka secara logika pengetahuan dajjal akan hal itu karena ada yang memberi tau, apakah seorang rosul atau kah malaikat. inipula yang menyebabkan Rosulullah merasa heran karena apa yang di ucapkan dajjal sama persis yang di sabdakan oleh beliau.

bila mengingat perkataan nabi Musa bahwa ada janji yang mengikat pada samiri, [bila kita asumsikan samiri adalah dajjal] maka tidak menutup kemungkinan bahwa beliaulah yang memberitaukan sepak terjangnya pada samiri. apalagi beliau hanya mengusir samiri yang seharusnya dihukum mati. atau bisa juga malaikat, wallahu a'lam.

sejauh yang saya ketahui, nakh baisan ada di Palestina sedangkan ain zhugor ada di Syria atau Suriah. kalau saya lebih sepesifik memandang apa yang dikatakan dajjal perihal tak akan berbuahnya lagi pohon kurma di nakh baisan lebih dikarenakan fitnah dajjal begitu pula yang tersirat pada ain zhugor. bila hadis yang lain menjelaskan bahwa apabila suatu desa atau semisalnya yang penduduknya mampu menolak fitnah dajjal, maka seketika itu pula harta benda milik kaum tersebut menjadi habis, maka bila melihat apa yang dikatakan dajjal tentang pohon kurma yang tak akan berbuah lagi di desa nakh baisan, itu menunjukan kalau orang orang yang ada di desa nakh baisan akan mampu menolak fitnah dajjal, amin. semoga itu pula yang akan terjadi pada ain zhugor.

ketika sampai pada bagian habis air di danau thabariyah pada umumnya menganggap bahwa hal itu karena yajuj dan majuj. mungkin itu benar, bisa juga hal itu karena fitnah dari dajjal. hal ini karena penyebutan semua itu dikaitkan dengan finah dajjal. artinya keringnya danau thabariyah yang disebutkan dajjal pada hadis di atas itu karena fitnahnya. sedangkan keringnya dananu thabariyah dalam shahih muslim yang dikarenakan yajuj dan majuj itu kejadian tersendiri. jadi keringnya danau habariyah itu akan terjadi dua kali. pertama oleh karena fitnah dajjal dan kedua oleh yajuj dan majuj. tak ada yang mustahil bila danau itu telah kering karena finah dajjal lalu Allah menurunkan hujan kembali bila dajjal telah binasa dan akan kering sekali lagi oleh yajuj dan majuj dan insya Allah akan kembali seperti semula ketika Allah menurunkan hujan yang lebat setelah binasanya yajuj dan majujDari sedikit jejak jejak yang tersisa dapat dindikasikan dan dimungkinkan bahwa samiri adalah dajjal, yang mana ia juga yang terpenjara di pulau misterius dan ia juga yang akan muncul di akhir zaman yang insya Allah tidak akan lama lagi. dan kemunculanya di saat imam mahdi telah berkuasa dan kemunculanya di dahului dengan terbitnya matahari dari barat.

Posted by Fellthis Cecillia on 21.16. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for "DAJJAL DALAM KISAH TAMIM AD-DARI"

Leave a reply