Damaskus (ANTARA News) - Suriah mengutuk keras ledakan bom ganda di luar kedutaan Iran di Beirut pada Selasa, yang menewaskan sedikitnya 22 orang, kata laporan media resmi.

"Pemerintah Suriah tegas mengutuk serangan teroris di dekat Kedutaan Besar Iran di Beirut," kata televisi pemerintah.

Berita sebelumnya menyatakan sebuah ledakan kuat di Beirut menewaskan sedikit-dikitnya 10 orang yang terjadi di luar Kedutaan Besar Iran di pinggiran selatan Ibu kota Lebanon, kata polisi dan sumber keamanan kepada AFP.

Ledakan itu terjadi di lingkungan Hassan Bir, yang merupakan kubu pertahanan Hizbullah, benteng di selatan Beirut yang telah ditargetkan dengan dua kali ledakan tahun ini.

Rumah sakit Zahraa di dekatnya mengatakan kepada AFP bahwa mereka telah menerima lima mayat dan mengobati setidaknya 35 orang lain karena luka-luka.

Media Lebanon menyiarkan gambar mengerikan dari lokasi ledakan, dengan mayat hangus di jalan berjajar serta mobil-mobil menyala dan penuh dengan puing-puing.

Mobil-mobil dan pohon-pohon menghitam, dan orang-orang buru-buru membawa pergi mereka yang terluka dari tempat itu dengan tandu.

Hizbullah, yang berperang bersama rezim Presiden Bashar al-Assad dalam perang yang berkobar di Suriah, telah melihat benteng di Beirut selatan ditargetkan dua kali oleh bom mobil tahun ini.

Ledakan-ledakan, pada 9 Juli dan 15 Agustus, menewaskan 27 orang.

Ketegangan di Lebanon selama konflik di Suriah telah meningkat, dengan keterlibatan Hizbullah yang dikritik oleh banyak warga Sunni Lebanon yang mendukung pemberontakan yang didominasi Sunni terhadap Bashar al-Assad,