Pithecanthropus Erectus, manusia purba yang fosilnya ditemukan di pinggir Bengawan Solo pada tahun 1980 oleh Dr. Eugene Dubois
Sains.Me - Pernah ngga kalian bertanya-tanya, dari
mana asalnya orang-orang yang mendiami ribuan pulau di Indonesia?
Kapankah nenek moyang kita pertama kali menjejakkan kakinya di bumi
nusantara?
Teori asal mula nenek moyang orang Indonesia pada umumnya didasarkan
pada dua hal, yang pertama adalah dasar kesamaan bentuk fisik dan yang
kedua adalah kesamaan akar bahasa yang dipakai. Para ahli sejak lama
memiliki pandangan yang berbeda mengenai hal ini. Masing-masing juga
memiliki alasan kuat yang mendasari teori mereka.
Namun catatan dan penemuan fosil manusia purba di dataran Indonesia
menyebutkan bahwa nenek moyang Indonesia sudah ada sejak 3000 tahun
sebelum masehi!
Ada banyak sekali ahli dengan teori yang berbeda. Namun diantaranya,
berikut 5 teori dari ahli yang paling sering dipakai sebagai acuan.
1. Drs. Moh. Ali
Moh. Ali meyakini bahwa nenek moyang kita berasal dari China,
khususnya daerah Yunan. Orang-orang China kuno ini masuk ke nusantara
melalui hulu-hulu sungai besar dataran asia. Mereka juga datang secara
bergelombang. Gelombang pertama dikenal dengan sebutan bangsa
Proto Melayu atau Melayu Muda (datang mulai dari 3000 hingga 1500 tahun sebelum masehi). Sedangkan gelombang kedua disebut sebagai bangsa
Deutro Melayu
atau Melayu muda (1500 hingga 500 tahun sebelum masehi). Ciri gelombang
pertama adalah kebudayaan neolitikum dan menggunakan perahu bercadik
satu, sedangkan gelombang kedua menggunakan perahu bercadik dua.
2. Prof. Dr. H. Kern
Profesor dari Belanda ini berpendapat bahwa orang Indonesia berasal
dari daratan Asia. Pendapatnya berdasar pada kesamaan bahasa yang
digunakan. menurutnya orang yang hidup di wilayang Indonesia, Polinesia,
Melanesia dan Mikronesia memiliki kemiripan bahasa, yakni bersumber
dari rumpun
Austronesia (berasal dari Austria). Bangsa
Indonesia pastilah berasal dari satu daerah yang menggunakan bahasa
Campa (bahasa yang kini dipakai di Kamboja). Kern menemukan banyak
kesamaan istilah geografis, istilah binatang dan nama alat perang kuno
yang pernah dipakai.
3. Prof. Dr. Sangkot Marzuki
Prof. Marzuki menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari dataran
Austronesia
(berasal dari Austria). Pendapatnya berdasar pada penemuan DNA fosil
manusia purba. Beliau juga menyanggah bahwa bangsa Indonesia berasal
dari Yunan, China.
Karena menurutnya manusia purba jenis
Phitecantropus Erectus
tidak ada kelanjutannya pada manusia sekarang. Jenis tersebut telah
punah dan digantikan oleh jenis baru yang fosilnya ditemukan di Afrika,
dan hingga kini masih diyakini sebagai nenek moyang manusia.
4. Mayundar
Mayundar berpendapat bahwa orang Indonesia berasal dari India. Menurutnya bangsa-bangsa yang memakai rumpun bahasa
Austronesia
(termasuk Indonesia) berasal dari India dan menyebar ke wilayah
Indocina (Asia Tenggara) dan berlanjut ke Indonesia hingga Pasifik.
Teori Mayundar berdasar pada hasil penelitiannya yang menyebutkan bahwa
bahasa Austria adalah bahasa yang pernah digunakan bangsa India bagian
timur.
5. Prof. Mohammad Yamin
M. Yamin, tokoh intelektual Indonesia yang ahli di bidang bahasa, budaya dan sejarah purbakala
Yamin menyangkal semua teori di atas. Beliau yakin bahwa orang
Indonesia berasal dari dalam Indonesia sendiri dan tidak berasal dari
luar. Hal ini ditegaskan oleh fakta bahwa fosil-fosil manusia purba dan
artefak yang ditemukan di Indonesia lebih lengkap dan banyak
dibandingkan fosil yang ditemukan di luar negeri. Misalnya saja temuan
Pithecanthropus soloensis dan
wajakensis yang tak ditemukan di daerah Asia lain termasuk Indocina.
Namun dari semua teori tersebut, para pakar sepakat bahwa ras di Indonesia dibagi kedalam tiga kelompok besar, yakni:
1. Negroid (orang Tapiro Irian / papua)
Ciri-ciri: kulit hitam, rambut keriting, bertubuh kecil.
2. Weddoid (orang Senoi di Malaya, Sakai di Siak, Kubu di Palembang).
Ciri-ciri: rambut berombak tegang, lengkung alis menonjol ke depan, kulit agak coklat.
3. Melayu (suku jawa)
Ciri-ciri: tubuh tinggi & ramping, wajah bulat, hidung pesek, rambut hitam, kulit sawo matang